This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Selasa, 18 Januari 2011

NIlai Dari Sebutir Nasi

Pada suatu hari hiduplah seorang pangeran yang hidup di sebuah istana yang mewah. Apapun yang ia minta pasti terpenuhi.Pangeran mempunyai seorang teman yang sangat loyal dengan dirinya. temannya itu adalah seorang anak koki istana. Selama bertahun-tahun mereka berteman akrab.sampoai mereka tumbuh dwasa.
Pada suatu hari pangeran mengajak teman dekatnya teesebut untuk ikut makan malam bersamanya. Temannya pun menyambut undangan tersebut dengan senang hati. Pada malam harinya teman pangeran memenuhi undangan. Mereka duduk berseberangan pada sebuah ruangan mewah dengan meja lonjong besar yang dilapisi dengan kaca. Di atasmeja itu terhampar berbagai jenis makanan lezat mulai dari spaghetti, daging panggang, buah-buahan segar dan makanan lezat yang pasti mengundang rasa lapar bagi yang memandangnya.

Mulailah pangeran akan menyantap makanannya. Ia mengambil nasi dan sepotong daging panggang. Sang teman hanya diam memandangi pangeran yang akan makan. Setelah mengambil makanan pangeran tersebut berdoa keopda Yang Maha Kuasa sebagai ungkapan rasa syukur terhadap nikmat yang diberikan kepada-Nya.
Pangeran makan dengan lahapnya. Sang teman hanya memandanginya sambil tersenyum. Sang pangeran heran lalu ia berkata,” Hey sahabatku,m egapa engkau hanya diam saja , ayo pilih dan makanlah makanan yang kamu sukai….”

“Engkau begitu baik sahabatku, aku yakin negeri ini akan damai sejahtera jika dipimpin olehmu.. ”,Jwab sang teman.
“Sudah ayolah makan, jangan sungkan-sungkan..”,timpal sang pangeran.

Sang teman hanya tersenyum. Tiba-tiba sang pangeran tersedak dan memutahkan makanannya. tidak hanya itu ia pun membuang serta-merta nasi yang masih ada di dalam piringnya. Sang teman yang melihat kejadian itu hanya tersenyum.

Pangeran merasa teeersinggung dan marah terhadap perilaku sahabatnya itu. “ Apakah ada yang lucu hah…, Aku makan apakah ada yang patut ditertawakan…???”,gertak sang pangeran.

Sang teman hanya tersenyum dan kemudian menjawab,” bukankah enggku sebelum makan tadi berdoa kepada Yang Maha Kuasa..?? ”

“Iya benar, dari kecil aku memang dididik untuk berdoa sebelum makan untuk beerterima kasih kepada Yang Maha Kuasa karena segala pemberian-Nya,lalu kenapa..???”

“itu salah satu tindakan yang terpuji pangeran, tapi apakah kamu juga berterimakasih kepada orang-orang yang telah melayanimu dan menyiapkan segala keperluanu ini..????’

“Aku adalah pangeran di sini, jadi sudah sepantasnya mereka melayaniku dengan sepenuh hati mereka,itu adaalah bukti pengabdian mereka terhadapku…”,Jawab Pangeran.

Serta merta sang teman menyeret lengan pangeran dan membawanya ke dapur. Di dapur ada banyak sekali pekerja yang sibuk menanak nasi, ada yang sibuk memasak, ada yang sibuk mencuci piring dan masih banyak yang lain. Wajah mereka menyiratkan kelelahan yang memilukan siapa saja yang melihatnya.
Tiba-tiba datanglah seorang petani membawa sekarung beras.
“Selamat malam Pangeran..”.
“Selamat pagi Pak Tua…Apa yang kau bawa hari ini…??”
“Hamba membawa beras Pangeran, satu karung”.
“Kau memang abdiku yang baik wahai pak Tua..”.seru Pangeran sok bijak.
“Mohon maaf pangeran, saya hanya bisa member satu karung beras .Sawah saya di serang hama, hanya ini hasil sawah yang saya punyaPangeran,saya tidak tahu nanti anak istri saya akan makan apa….”.Seru Sang petani dengan mata berlinang.
Pageran tersentak. Ia sangat malu pada dirinya sendiri yang selama ini hidup serba terpenuhi tapi rakyatnya penuh penderitaan demi melayanimya. Sejak saat itu Pangeran sadar kesalahannya. Ia tidak akan memberatkan rakyatnya dengan menyerahkan hasil panennya,dan tidak akan menyia-nyiakan sebutir nasi yang dia makan.Karena itu merupakan hasil kerja keras orang-orang yang peduli dengan kita.